Dita Aji Pratama - Random

RSS Feed

home searxng b islam

Bloodysh*t happen in Indospace

Throughout my life and career, there has been nothing more hurtful and difficult to forgive than my business with Indospace when the entire IT team in Jakarta was dumped.

Injury of the employment agreement.
From the start there was no written work agreement on paper, they just give a promise of "family system". The company determined my basic salary unilaterally without my knowledge, which was less than almost half of my salary that was initially agreed. This affects my JHT savings and severance pay, which is worth less than it should be.

Dumped unilaterally by the company at the wrong time.
Moved suddenly in preparation for less than a month (8 December to the end of December) to Semarang in order to work efficiency. There are only 2 options, move or leave. Approaching Ramadhan, the time is not right to change jobs, where companies rarely hire and it is impossible for employees to resign. Finding work at a time like this is bleeding hard.

I have high expectations in the profession.
It doesn't feel like I've been working here for 1.5 years. What I plan for this company is of course a long career path, hoping that in the next 5-10 years it will still be here, creating a long-term system that is strong, well-done, and light, the IT team is solid and compact, trying to maintain a comfortable working environment with fellow colleagues, Proposing a gathering to bring colleagues closer together, not asking for a salary increase at all until I wait for the right time so that Archidistrict gets its profit first. Then what I got was, Archidistrict's handover when they got their customers, I also didn't feel a salary increase like my colleagues who were hoping for a salary increase at the beginning of this year, this Eid without the presence of THR money, my colleagues will also be on holiday in the near future to celebrate the launch of Archidistrict/Indospace without our presence, the Jakarta IT team.

Struggling hard enough to survive.
With the incident above and the severance pay of 1 month (less) salary given by the company, I have to keep trying to survive, because I have a family and am no longer single.

Despite all the good things in this company, this story has closed with something that will be difficult for time to forget.


Sepanjang hidup dan karir saya, Tidak ada hal yang lebih sakit hati dan susah di maafkan selain urusan saya dengan Indospace ketika seluruh tim IT di Jakarta dikeluarkan.

Cedera akad perjanjian kerja.
Sedari awal tidak ada akad perjanjian kerja tertulis di kertas dengan iming-iming sistem kekeluargaan. Perusahaan menetapkan gaji pokok saya secara sepihak tanpa sepengetahuan saya yang berjumlah kurang dari hampir setengah dari gaji saya yang di akad-kan di awal. Hal ini berpengaruh ke tabungan Jaminan Hari Tua serta pesangon saya yang nilainya dibawah dari yang seharusnya.

Dikeluarkan sepihak oleh perusahaan di waktu yang tidak tepat.
Dipindahkan secara mendadak dalam kurun waktu kurang dari sebulan (8 Desember sampai Akhir Desember) ke Semarang dalam rangka efisiensi kerja. Cuma ada 2 option, pindah atau keluar. Mendekati Ramadhan, waktu yang ga tepat untuk pindah kerja yang di mana perusahaan-perusahaan jarang ada yang membuka lowongan kerja dan karyawan-karyawan mustahil untuk resign. Mencari pekerjaan di waktu seperti ini susahnya setengah mati.

Ekspektasi tinggi dalam profesi.
Tidak terasa 1.5 tahun saya berkarir disini. Yang saya rencanakan untuk perusahaan ini tentunya jenjang karir yang lama, berharap 5-10 tahun kedepan tetap ada disini, membuat sistem jangka panjang yang kuat, matang, dan ringan, tim IT solid dan kompak, berusaha merawat lingkungan kerja yang nyaman dengan sesama rekan, mengusulkan acara gathering agar mengakrabkan sesama rekan, tidak meminta kenaikan gaji sama sekali hingga saya tunggu waktu yang tepat agar Archidistrict mendapatkan profit-nya terlebih dahulu. Lalu yang saya dapatkan adalah, handover Archidistrict ketika mereka sudah mendapatkan pelanggannya, saya juga tidak merasakan kenaikan gaji seperti rekan-rekan saya yang berharapkan kenaikan gaji di awal tahun ini, lebaran kali ini pun juga tanpa hadirnya uang THR, rekan-rekan juga akan berlibur di jangka waktu dekat ini dalam merayakan launching Archidistrict/Indospace tanpa kehadiran kita tim IT Jakarta.

Berjuang cukup keras untuk menyambung hidup.
Dengan kejadian diatas dan pegangan pesangon 1 bulan (kurang) gaji yang diberi oleh perusahaan, saya harus tetap berusaha menyambung hidup, karena saya sudah berkeluarga dan tidak sendiri lagi.

Terlepas dari semua hal yang baik-baik di perusahaan ini, kisah ini sudah ditutup dengan hal yang sulit dimakan waktu untuk dilupakan.